Sukabumi - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Barat kembali melakukan vaksinasi massal dosis I dan II dengan Vaksin Sinovac. Kali ini menyasar 8000 orang pelajar, santri maupun masyarakat umum sebagai akseptor vaksin di kabupaten Sukabumi, Selasa 23 November 2021.
Giat Vaksinasi BIN ini digelar di lima tempat, yakni di SMP PGRI Cikembar, SMPN 1 Cikembar, SMPN Model Cikembar, SMPN 3 Cikembar dan Ponpes Manbaul Hikmah Cibatu, Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Barat Brigjen TNI Deddy Agus Purwanto mengatakan, vaksinasi dilaksanakan tersentralisasi dan secara door to door. Vaksinasi dengan metode door to door dinilai mampu meningkatkan partisipasi masyarakat, demikian kata Deddy.
"Metode vaksinasi door to door yang kita gunakan mengadopsi dari metode vaksinasi oleh beberapa negara yang telah mampu meningkatkan partisipasi, menjangkau keluarga yang belum mempunyai akses dan takut keluar rumah untuk menghindari tertularnya pandemi, " ujar Jendral Bintang Satu ini.
Selain di Kabupaten Sukabumi, hari ini Selasa (23/11/2021) BIN juga menggelar vaksinasi massal di Kabupaten Bandung dengan cara door to door di Desa Mandalahaji dan Desa Cikawao kecamatan Pacet dengan sasaran 1.800 warga. Kegiatan ini dapat menjangkau warga yang tak bisa mengikuti vaksinasi di Puskesmas.
"Kita berusaha melakukan kunjungan ke rumah untuk warga yang mungkin tidak bisa datang ke Puskesmas, " ujar Kabinda Jabar.
Dede Hendra, warga Kampung Salakaso, Desa Mandalahaji, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung menyambut baik kegiatan vaksinasi ini. Menurutnya, kegiatan vaksinasi memang lebih baik dilakukan secara door to door atau dari rumah ke rumah warga. "Malah memang lebih baik seperti ini, Jadinya tidak berkerumun. Malah lebih enak dan memudahkan. Vaksinasi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat membantu masyarakat membentuk kekebalan massal, " kata Dede.
"Ya menurut saya ini baik sekali buat masyarakat. Biar nanti masyarakat di sini mendapatkan vaksin supaya herd immunity kita terbentuk, dengan begitu bebas dari virus Corona, " pungkasnya.